Deskripsi :
"Resep jitu umpan nila geleng pakai pelet siap pakai buatan mas parno padalarang. Sangat cocok untuk umpan mancing di pemancingan alan liar seperti waduk cirata, jatiluhur juga mancing di arena kolam".
Ok sobat setia mancing jarambah.. kali ini saya akan berbagi lagi tentang bagaimana cara membuat umpan pelet ikan nila untuk umpan mancing ikan nila di waduk cirata, jatiluhur, jatigede dsb. Selain cocok di spot pemancingan alam liar., umpan yang terbuat dari bahan dasar pelet ini juga sangat cocok digunakan untuk umpan ikan mas bagi kalian yang biasa bertarung di arena balong, empang atau kolam harian.
Dan kabar gembira bagi anda yang tinggal di daerah cimahi, bandung sekitarnya karena cukup datang ke toko penjual umpan pelet instan jadi ini dengan sedikit memodifikasi anda telah mempunyai umpan yang siap anda gunakan untuk fight di arena galatama ikan nila, kolam harian maupun di spot alam liar seperti sungai, waduk, situ, rawa dan sebagainya. Tapi bagi anda yang berada di daerah luar cimahi bandung, kalian bisa mendapatkannya melalui toko online.
Sebelum lebih lanjut tentang bagaimana cara membuat unpan pelet ini, sedikit cerita kenapa umpan ini saya rekomendasikan untuk anda. Kira-kira dua setengah tahun lalu saat debit air waduk saguling meninggi saya berpikir jika debit air meninggi biasanya banyak ikan nila ikan mas berukuran rame. Hari minggu pagi pukul 05.30 saya berangkat melalui rute yang jarang kulalui ketika pergi ke spot pemancingan galanggang batujajar. Tapi kali ini saya putuskan untuk melewati rute padalarang dengan maksud bisa mampir ke toko umpan "Top Pancing" untuk membeli umpan pelet jadi instan yang lokasinya tepat di sebelah pojok kiri perempatan jalan cimareme (dari arah bandung). "PARNO" ya.. itulah nama pemilik dari sebuah toko umpan demikian banyak orang memanggilya.
PARNO bukan hanya menjadi sebuah nama panggilan tapi juga sudah menjadi seperti sebuah brand yang melekat dari unpan dengan segala macam jenisnya yang Mas Parno jual.. Para pemancing di daerah cimahi bandung sekitarnya nama parno sudah tak asing lagi, karena beliau dulunya adalah seorang fighter angler sejati. Dimana ada kolam pemancingan rame disitu ada mas parno, hehe...
Aku pakirkan motor dan nulai memasuki toko, "Mas... ada umpan pelet jadi untuk umpan mancing di saguling?". Ada.. jawabnya, lalu aku disodorkan segempal umpan warna coklat terbungkus daun pisang yang beratnya kurang lebih 1,5 ons. Lalu bagaimana cara pakainya..? Dia menyodorkan lagi satu bungkus SUPER NILA SS seraya bilang : "Campurkan ini setengahnya untuk segempal umpan pelet tersebut !". Ok.. siap!, lalu aku bayar Rp.7.000,- untuk umpan pelet, Rp.4000,- untuk super nila ss waktu itu. Karena hari sudah mulai siang kemudian aku segera menju spot pemancingan galanggang batujajar lapak ano yang posisinya tepat di belakang gedung museum bahari.
Akupun sampai ke tempat spot tujuan, dan secara kebetulan lapak yang aku inginkan masih kosong. Akupun segera turun menempati lapak sebelah ujung kanan. Sementara rekanku satu motor ada di lapak sebelah ujung kiri. Satu demi satu joranpun aku pasang, dan saat aku pasang joran ke dua datang seorang rekan pemancing lain datang menuju arah rakit yang kutempati seraya bilang " Naha wa.. lapak tengah dikosongkeun, da lapak superna mah anu tengah sanes...? ". (Kenapa lapak tengahnya dikosongin om.. bukankah lapak supernya ada di tengah?). Akupun menjawab : ya bang... disengaja, aku pilih lapak yang pinggir biar bisa melempar bebas di area luar dari batas rakit. Singkat cerita, 5 joran dengan kail dasar sudah kupasang semua dengan umpan lumut. Sambil menunggu sehtuhan ikan akupun mulai meracik umpan pelet yang tadi kubeli. Aturan yang semula 1 gempal umpan pelet ditambahkan dengan 1/2 bungkus Super Nila ss aku balik menjadi 1/2 gempal umpan pelet aku campur dengan satu bungkus Super Nila ss. Satu joran lagi tertinggal aku coba pasangkan sebuah pelampung (kukumbul) dengan kedalaman -+ 70cm, karena aku pikir saat debit naik biasanya banyak ikan ukuran rame menepi. Mata kail berukuran 7 pun aku pasang umpan pelet mas parno yang baru saja beres kuracik dan melemparkannya ke sebelah luar rakit dengan kejauhan sekitar 2 meter dari darat. Ternyata benar dugaanku..! pelampungpun mulai bergerak dan tenggelam. Satu demi satu ikan berukuran 3-4 jari pun naik.
Melihat apa yang sedang kualami, rekan lain yang berada di lapak tengah pun bertanya : "Upami teu lepat eta ngganggo eupan parno nya wa..?" (Kalu tidak salah itu pakai umpan parno ya om..?). Aku jawab: ya.. kok tahu?. Lantas dia menceritakan kejadian yang sama saat beberapa hari lalu mancing di lapak Abah Haji Aci yang posisinya kurang lebih 1 km ke arah barat dengan menggunakan umpan yang sama umpan mas parno. Star dari pukul 10 pagi hinnga pukul 2 siang dengan membawa hasil ikan mas 3 ekor dengan berat rata-rata 4ons per ekornya. Dia juga menegaskan jika dia berangkat mancing ke waduk cirata hanya umpan parno dan lumut yang dibawa. "Pokoknya..umpan parno mantab wa... hehe!"tegasnya.
Baca juga : Memilih Bandul Super Untuk Pengumpul Ikan
Dua setengah tahun berlalu seiring trend-nya umpan cotton bud, akupun sudah jarang menggunakan umpan lain kecuali cotton bud. Kabar terakhir yang kudengar, bahwa seiring banyaknya permintaan, umpan nila paling jitu itupun sekarang dijual dengan harga sekitar 20 ribuan. Untuk lebih detailnya sobat mancing baik yang ada di wilayah bandung sekitarnya ataupun di luar bandung bisa datang langsung ke toko pancing "TOP PANCING" yang berada di jalan batujajar-cimareme samping perempatan cimareme. Atau sobat bisa mencarinya di shoope atau google (bisnis) dengan kata kunci "toko top pancing cimareme pak parno".
Share :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar